:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/971553/original/024164100_1440977167-samsung.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Blockchain merupakan salah satu tren teknologi yang hits di sepanjang 2018. Walau banyak yang menyangsikan teknologi ini belum sepenuhnya aman karena ada ancaman scamcryptocurrency (mata uang kripto), blockchain dianggap sebagai bisnis yang menguntungkan.
Sudah banyak perusahaan teknologi yang mengadopsi blockchain. Sebut saja Huawei yang belum lama ini mengembangkan smartphone khusus blockchain. Dan terbaru, Samsung dikabarkan akan terjun ke ranah yang sama.
Dilaporkan
start;">Bloomberg, Kamis (19/4/2018), raksasa teknologi asal Korea Selatan itu tertarik untuk membawa teknologi blockchain ke dalam jaringan suplai perusahaan.
Karenanya, jika blockchain diimplementasikan ke dalam sistem, suplai smartphone, prosesor, dan komponen lain dirasa akan semakin mudah dan cepat.
Song Kwang-woo, Kepala Divisi Blockchain di Samsung, juga optimistis kalau teknologi ini bisa membantu perusahaan memangkas biaya pengapalan produk hingga 20 persen.
Untuk perusahaan teknologi sebesar Samsung, tentu 20 persen sangat besar. Besarannya bisa mencapai miliaran dolar.
Ini artinya, jika memang blockchain diadopsi Samsung, sistem tersebut juga akan mempermudah perusahaan melakukan metode storing, verifikasi, dan berbagi transaksi yang biasanya dilakukan dalam metode dokumentasi konvensional.